MODEL LESSON STUDY
1.
Pengertian Dan Karakteristik
Lesson study merupakan
suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara
kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan
mutual learning untuk membangun learning community.
Lesson study bukan suatu metode pembelajaran atau
suatu strategi pembelajaran, tetapi dalam kegiatan lesson study dapat memilih
dan menerapkan berbagai metode/strategi pembelajaran yang sesuai dengan
situasi, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi pendidik.
Lesson study dapat merupakan suatu kegiatan
pembelajaran dari sejumlah guru dan pakar pembelajaran yang mencakup 3 (tiga)
tahap kegiatan, yaitu :
1. perencanaan
(planning),
2. implementasi
(action)
3. pembelajaran
dan observasi serta refleksi (reflection) terhadap perencanaan dan implementasi
pembelajaran tersebut, dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
Karakteristik lesson
study merupakan salah satu upaya pembinaan untuk meningkatkan proses
pembelajaran yang dilakukan oleh sekelompok guru secara kolaboratif dan
berkesinambungan, dalam merencanakan, melaksanakan, mengobservasi dan
melaporkan hasil pembelajaran, yang dapat mendorong terbentuknya sebuah
komunitas belajar ( learning society ) yang secara konsisten dan sistematis
melakukan perbaikan diri, baik pada tataran individual maupun manajerial.
Lesson study sebagai salah satu model pembinaan
profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan
berkelanjutan berlandaskan pada prinsip-psrinsip kolegalitas dan mutual
learning untuk membangun komunitas belajar.
2.
Kelebihan Dan Kekurangan
Kelebihan lesson study : dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik
tentang bagaimana siswa belajar dan guru mengajar; memperoleh hasil-hasil
tertentu yang dapat dimanfaatkan oleh para guru lainnya, di luar peserta lesson
study; meningkatkan pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif.
Membangun sebuah pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba
pengetahuan dari guru lainnya adalah :
a.
mengurangi
keterasingan guru (dari komunitasnya), khususnya dalam pembelajaran
b.
meningkatkan
akuntabilitas kinerja guru
c.
membantu guru
untuk mengobservasi dan mengkritisi pembelajarannya
d.
memperdalam
pemahaman guru tentang materi pelajaran, cakupan dan urutan materi dalam
kurikulum.
e.
membantu guru
memfokuskan bantuannya pada seluruh aktivitas belajar siswa.
f.
menciptakan
terjadinya pertukaran pengetahuan para guru tentang pemahaman berpikir dan
belajar siswa
g.
meningkatkan
kolaborasi pada sesama guru
Kekurangan lesson study : Beberapa Kekurangan Dalam Pelaksanaan
Lesson Study :
a.
belum berawal dari permasalahan
pembelajaran yang dialami siswa, dan masih berkutat pada bagaimana mengajarkan
suatu materi ajar.
b.
belum berfokus pada pemecahan
masalah pembelajaran atau penerapan ide pembelajaran yang mengacu pada
pencapaian kompetensi pada aspek kognitif pada level tinggi dan aspek afektif.
c.
kelemahan
dalam observasi dan refleksi.
d.
para observer banyak bicara antar
observer yang mengganggu konsentrasi belajar siswa.
e.
kemampuan dan ketrampilan observer
dalam mengamati aspek-aspek pada aktivitas belajar siswa (misalnya :
konsentrasi, motivasi, kepuasan, interaksi belajar) masih perlu ditingkatkan.
f.
dalam kegiatan refleksi, kebanyakan
observer menyampaikan kekurangan-kekurangan guru dan kurang menyampaikan bagaimana aktivitas siswa, dan tidak menyampaikan
langkahlangkah berikutnya.
3.
Landasan Pemilihan
Pemilihan Landasn
Pembelajaran Lesson Study : Setiap model
pembelajaran yang dipilih dalam perencanaan pembelajaran mencerminkan urutan
pembelajaran yang terjadi . Urutan pembelajaran model deduktif misalnya akan
berbeda dengan urutan pembelajaran model induktif. Demikian juga dengan model-
model pembelajaran yang lain. Pilihan model pembelajaran ini akan mewarnai
penyusunan perangkat pembelajaran , terutama dalam penyusunan skenario
pembelajaran dan penyusunan lembar kegiatan siswa.
Dalam
pelaksanaan lesson study penetapan model pembelajaran, terutama yang inovatif
diharapkan mampu mengubah paradigma pembelajaran dari pola pembelajaran yang
terpusat pada guru menjadi pola pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan
murid, baik dalam mengekplorasi gejala, memecahkan masalah maupun dalam proses
pembangunan konsep, ecara kooperatif di dalam kelompok, maupun secara
individu..
Ada Beberapa
Landasan Pemilihan dalam
mengimplementasikan lesson study di
sekolah, yaitu:
- Membentuk kelompok lesson study dengan cara merekrut anggota kelompok dan
menyusun komitmen bersama, menyusun jadwal pertemuan, dan menyepakati
aturan kelompok
- Memfokuskan
lesson study yaitu penentuan
tema lesson study dengan
memperhatikan:
a) kualitas aktual para siswa saat sekarang,
b) kualitas ideal para siswa yang diinginkan pada
masa mendatang,
c) adanya kesenjangan antara kualitas ideal dan
kualitas aktual para siswa yang menjadi sasaran lesson study.
- Merencanakan
Pembelajaran, meliputi kegiatan:
a) analisis masalah,
b) menyusun perangkat pembelajaran, dan
c) membuat lembar observasi
- Melaksanakan
Pembelajaran di kelas dan mengamatinya (observasi), dengan cara:
a) guru yang ditunjuk sebagai guru model
mengimplementasikan RPP,
b) guru lain dan pakar sebaga observer
dalam implementasi RPP,
c) Dokumentasi proses pembelajaran.
Sebagai focus observasi pada aktivitas belajar siswa.
- Mendiskusikan dan menganalisis pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Pada tahap ini guru senior (fasilitator) atau kepala
sekolah sebagai moderator yang memimpin jalannya diskusi. Acara diskusi
sebagai berikut:
a. Refleksi dari guru model
b.Masukan observer/pengamat
c. Tanggapan balik dari guru pelaksana atas komentar atau
masukan dari observer
d.
Tanggapan
dan saran dari ahli/pakar
- Merefleksikan pembelajaran dan merencanakan tahap
selanjutnya. Pada tahap ini dilakukan refleksi terhadap
kekurangan dalam implementasi RPP dan dilakukan perencanaan ulang
berdasarkan kekurangan pada implementasi yang telah dilakukan.
4.
Langkah Pelaksanaan
Pada tahapan ini , terdapat dua kegiatan utama yaitu:
1.
Kegiatan pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan oleh salah seorang guru yang disepakati atau atas permintaan
sendiri untuk mempraktikkan rpp yang telah disusun bersama, dan
2.
Kegiatan pengamatan atau
observasi yang dilakukan oleh anggota atau komunitas lesson study yang
lainnya (baca: guru, kepala sekolah, atau pengawas sekolah, atau undangan
lainnya yang bertindak sebagai pengamat/observer).
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam tahapan pelaksanaan, diantaranya:
1.
guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rpp yang telah disusun
bersama.
- siswa diupayakan dapat
menjalani proses pembelajaran dalam setting yang wajar dan natural, tidak
dalam keadaan under pressure yang disebabkan adanya program lesson
study.
- selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, pengamat tidak diperbolehkan mengganggu jalannya kegiatan
pembelajaran dan mengganggu konsentrasi guru maupun siswa.
- pengamat melakukan
pengamatan secara teliti terhadap interaksi siswa-siswa, siswa-bahan ajar,
siswa-guru, siswa-lingkungan lainnya, dengan menggunakan instrumen
pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya dan disusun bersama-sama.
- pengamat harus dapat belajar
dari pembelajaran yang berlangsung dan bukan untuk mengevalusi guru.
- pengamat dapat melakukan
perekaman melalui video camera atau photo digital untuk keperluan
dokumentasi dan bahan analisis lebih lanjut dan kegiatan perekaman tidak
mengganggu jalannya proses pembelajaran.
- pengamat melakukan
pencatatan tentang perilaku belajar siswa selama pembelajaran berlangsung,
misalnya tentang komentar atau diskusi siswa dan diusahakan dapat
mencantumkan nama siswa yang bersangkutan, terjadinya proses konstruksi
pemahaman siswa melalui aktivitas belajar siswa. catatan dibuat
berdasarkan pedoman dan urutan pengalaman belajar siswa yang tercantum
dalam rpp.
5.
Tipe
- Tipe Pembelajaran Lesson Study
a.
Tahap
Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah yang
ada di kelas yang akan digunakan untuk kegiatan lesson study dan perencanaan
alternatif pemecahannya.
Identifikasi
masalah dalam rangka kegiatan lesson study dan perencanaan alternatif pemecahan
masalah tersebut berkaitan dengan pokok bahasan (materi pelajaran) yang relevan
dengan kelas dan jadwal pelajaran, karakteristik siswa dan suasana kelas,
metode/pendekatan pembelajaran, media, alat peraga, dan evaluasi proses dan
hasil belajar.
Dari hasil
identifikasi tersebut didiskusikan (dalam kelompok lesson study) tentang
pemilihan materi pembelajaran, pemilihan metode dan media yang sesuai dengan
karakteristik siswa, serta jenis evaluasi yang akan digunakan.
Pada saat
diskusi, akan muncul pendapat dan sumbang saran dari para guru dan pakar dalam
kelompok tersebut untuk menetapkan pilihan yang akan diterapkan.
Pada tahap ini, pakar dapat mengemukakan hal-hal
penting/baru yang perlu diketahui dan diterapkan oleh para guru, seperti
pendekatan pembelajaran konstruktif, pendekatan pembelajaran yang memandirikan
belajar siswa, pembelajaran kontekstual (CTL), pengembangan life skill,
Realistic Mathematics Education, PAKEM, pemutakhiran materi ajar, atau lainnya
yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pemilihan tersebut.
Hal yang penting pula untuk didiskusikan adalah
penyusunan lembar observasi, terutama penentuan aspek-aspek yang perlu
diperhatikan dalam proses pembelajaran dan indikator-indikatornya, yang dilihat
dari segi tingkah laku belajar siswa. Aspek-aspek proses pembelajaran dan
indikator-indikator itu disusun berdasarkan perangkat pembelajaran yang dibuat
serta kompetensi dasar yang ditetapkan untuk dimiliki siswa setelah mengikuti
pembelajaran.
b.
Tahap
Implementasi dan Observasi
Pada tahap ini seorang guru yang telah ditunjuk oleh
kelompoknya mengimplementasikan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) di
kelas. Pakar dan guru lain melakukan observasi dengan menggunakan lembar
observasi yang telah dipersiapkan dan perangkat lain yang diperlukan.
Para
observer ini mencatat hal-hal positif dan negatif dalam proses pembelajaran,
khususnya tentang tingkah laku/belajar siswa. Selain itu dilakukan rekaman
video (audio visual) yang mengclose-up kejadian-kejadian khusus kepada siswa
atau kelompok siswa selama pelaksaan pembelajaran
Pada
saat observasi, observer disarankan untuk melakukan beberapa hal berikut:
1. Mencatat komentar atau
diskusi yang dilakukan siswa dan menuliskan nama atau posisi tempat duduk
siswa.
2. Membuat catatan
tentang situasi ketika siswa melakukan kerjasama atau memilih untuk tidak
melakukan kerjasama.
3. Mencari contoh-contoh
terjadinya proses konstruksi pemahaman melalui diskusi dan aktivitas belajar
yang dilakukan siswa.
4. Mencatat variasi
metode penyelesaian masalah dari siswa secara individual atau kelompok,
termasuk strategi penyelesaian yang salah.
c.
Tahap
Refleksi
Pada tahap ini, guru yang mengimplementasikan
rencana pelaksaan pembelajaran diberi kesempatan untuk menyatakan kesan-kesannya
selama melaksanakan pembelajaran, baik terhadap dirinya maupun terhadap siswa.
Selanjutnya
observer (guru lain dan pakar) menyampaikan hasil analisis dan observasinya,
terutama yang menyangkut kegiatan siswa selama kegiatan pembelajaran yang
disertai dengan pemutaran video hasil rekaman pembelajaran.
Terakhir, guru yang melakukan implementasi tersebut
memberikan tanggapan baik atas komentar para observer.
Hal yang penting pula dalam kegiatan refleksi ini
adalah mempertimbangkan kembali rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
disusun sebagai dasar untuk perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran
berikutnya.
6.
Pencegahan Masalah Dalam Penerapan
Mengingat pentingnya Lesson Study sebagai Inovasi
Pendidikan, maka perlu diupayakan usahan untuk mengatasi masalah-masalah yang
telah diungkapkan di atas. Menurut Roger (1993), suatu inovasi akan diterima
dengan cepat atau tidaknya bergantung kepada hal-hal berikut, yaitu :
a.
Keuntungan
relatif, yaitu
sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya, dari segi-segi :
ekonomi, faktor status sosial, kesenangan atau kepuasan.
b.
Kompatibel,
yaitu
tingkat kesesuian inovasi dengan nilai, pengalaman, dan kebutuhan penerima.
c.
Kompleksitas,
yaitu
tingkat kesukaran utuk memahami dan menggunakan inovasi bagi peneriman.
d.
Triabilitas,
ialah
dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima.
e.
Dapat
diamati, ialah
mudah tidaknya suatu hasil inovasi.
Sementara keputusan
suatu inovasi itu akan diadaptasi atau tidaknya mengikuti 5 langkah, yaitu :
(1) pengetahuan
tentang inovasi,
(2) bujukan dan
imbauan,
(3) penetapan atau
keputusan,
(4) penerapan, dan
(5) konfirmasi.
Berdasarkan
asumsi teori tersebut, maka perlu ditinjau dari sudut pandang mana masalah-masalah
yang terjadi dalam pelaksanaan Lesson Study sebagai inovasi pendidikan.
A. Masalah
Sumber Daya Manusia
Masalah sumberdaya manusia selalu menjadi hambatan
dalam setiap usaha inovasi, baik cara pandang, prilaku, kebiasaan atau
peresepsi tentang suatu inovasi. Oleh karena itu, dalam kasus pelaksanaa Lesson
Study di Indonesia faktor inisiatif dari guru dan sekolah maapun dinas terkait
masih kurang. Beberapa hal yang dapat dilakuakan adalah :
a.
Mengintensifkan
kegiatan-kegiatan ilmiah untuk menyebarkan pengetahuan dan pengalaman
pelaksanaan Lesson Study.
b.
Melibatkan
guru-guru dalam kegiatan ilmiah tersebut.
c.
Mengembangkan
model-model percontohan kegiatan Lesson Study.
d.
Meningkatkan
partisipasi KKG dan MGMP dalam kegiatan Lesson Study bahkan dapat dijadikan
sebagai pelaksana di lapangan.
B.
Masalah Sarana Dan
Prasarana
Sarana yang digunakan dalam kegiatan Lesson Study
tidak lah sulit untuk dicari. Hanya saja sulitnya mencari sekolah yang memiliki
kelengkapan fasilitas yang dibutuhkan terutama di daerah. Biaya yang tidak
kalah pentingnya adalah biaya operasional kegiatan yang sering menjadi kendala
terutama jika kegiatan Lesson Study tidak berbasis proyek. Beberapa hal yang
dapat dialakukan untuk memecahkannya adalah :
a. Mengembangkan
komitmen dinas pendidikan untuk mengalokasikan kegiatan Lesson Study
b. Mengembangkan
komitmen sekolah dalam mengalokasikan biaya operasinal bagi guru yang terlibat
dalam Lesson Study
Pihak perguruan tinggi
mengembangkan proyek-proyek Lesson Study untuk diajukan pada lembaga-lembaga
pemerintah atau internasional.
C.
Masalah Kebijakan Teknis
Kebijakan pelaksanaan
Lesson Study sudah direspon dengan baik oleh pemerintah pusat. Hanya saja,
pelaksana program pendidikan tingkat daerah belum semuanya mengadaptasi Lesson
Study sebagai sebuah inovasi.