Senin, 30 Mei 2016

makalah Quantum Teaching



QUANTUM TEACHING

Pengertian Quantum Teaching
Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Jadi Quantum Teaching adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar situasi belajar . Interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa, mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain.   Quantum Teaching menguraikan cara-cara baru yang memudahkan proses belajar guru lewat pemaduan seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, pada mata pelajaran yang diajarkan. Dengan menggunakan metode Quantum Teaching, guru akan menggabungkan keistimewaan belajar menuju bentuk perencanaan pengajaran yang akan melejitkan prestasi siswa. Selain itu guru juga akan mencintai dan lebih berhasil dalam memberikan materi.
Quantum Teaching dapat memaksimalkan usaha pengajaran guru melalui perkembangan hubungan, penggubahan belajar dan penyampaian kurikulum serta menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Quantum Teaching merupakan sebuah program yang mengizinkan pendidik untuk memahami perbedaan gaya pembelajaran para siswa di kelas.

Sejarah Munculnya Quantum Teaching
Model pembelajaran Quantum Teaching muncul di Super Comp, sebuah program percepatan Quantum Learning yang ditawarkan Learning Forum. Learning Forum adalah sebuah perusahaan pendidikan internasional yang menekankan perkembangan keterampilan akademis dan keterampilan pribadi (De Porter, 1992). Selama dua belas hari (menginap), siswa-siswa mulai usia 9 tahun sampai 24 tahun memperoleh kiat-kiat yang membantu mereka dalam mencatat, menghafal, membaca cepat, menulis, berkreatifitas, berkomunikasi dan membina hubungan serta kiat-kiat yang meningkatkan kemampuan mereka menguasai hal-hal dalam kehidupan. Hasilnya menunjukkan bahwa murid-murid yang mengikuti Super Comp mendapatkan nilai yang lebih baik, lebih banyak berpartisipasi, dan lebih bangga akan diri mereka sendiri (Vos Groenendal).

Azas dan Prinsip Quantum Teaching
1. Azas
Azas Quantum Teaching adalah “ Bawalah Dunia Mereka Ke Dunia Kita, Dan Antarkan Dunia Kita Ke Dunia Mereka “. Maksudnya adalah guru harus bisa memasuki dunia murid sebagai langkah awalnya. Caranya adalah dengan mengaitkan apa yang guru ajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi, atau akademis. Selain kaitan itu terbentuk, guru dapat membawa muridnya ke dalam dunia guru, dan memberi mereka pemahaman mengenai isi dunia itu, maka kosa kata baru, model mental, rumus dan lain-lain dapat dibeberkan. Dengan pengertian dan pemahaman yang lebih luas, siswa dapat membawa apa yang mereka (murid) pelajari ke dalam dunia mereka.[2] Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi yang harus dipelajari siswa, tetapi siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar.

2. Prinsip Quantum Teaching
Dalam Quantum Teaching terdapat beberapa prinsip, diantaranya :
a. Segalanya berbicara
                 Maksudnya adalah lingkungan kelas, bahasa tubuh, dan bahan pelajaran semuanya menyampaikan pesan tentang belajar .
b. Segalanya bertujuan
                 Dalam pembelajaran hendaknya siswa diberitahu apa tujuan mereka mempelajari materi yang dipelajari sehingga siswa berusaha untuk dapat mencapai tujuan tersebut.
c. Pengalaman sebelum konsep
                 Dari pengalamang dan siswa akan diperoleh banyak konsep yang akan membantu proses belajar mengajar.
d. Akui setiap usaha
                 Guru hendaknya menghargai usaha siswa sekecil apapun agar siswa tidak mudah putus asa.
e. Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan
Guru harus memberi pujian pada siswa yang terlibat aktif pada pelajaran yang diajarkan, misalnya dengan memberi tepuk tangan, berkata : bagus!, baik !.
Quantum Teaching sangat menekankan pentingnya bahasa tubuh, seperti tersenyum, kepala ke atas, mengadakan kontak mata dengan siswa, serta humor yang bertujuan agar kegiatan belajar mengajar tidak membosankan.

Kerangka Belajar Mengajar dalam Quantum Teaching
           Menurut Dobbi Deporter , kerangka belajar mengajar dalam Quantum Teaching adalah :
1.      Tumbuhkan
Tumbuhkan minat belajar siswa dengan memuaskan rasa ingin tahu siswa dalam bentuk Apakah Manfaatnya BAgiKu (AMBAK). Tumbuhkan suasana yang menyenangkan di hati siswa, dalam suasana relaks, tumbuhkan interaksi dengan siswa, masukkan ke alam pikiran mereka dan bawalah alam pikiran mereka ke alam pikiran Anda, yakinkan siswa mengapa harus mempelajari ini dan itu, belajar adalah suatu kebutuhan siswa, bukan suatu keharusan.

2. Alami
Ciptakan dan datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua siswa. Guru harus mengetahui cara terbaik agar siswa memahami informasinya, misal dalam pembelajaran fisika, siswa diberi percobaan berjudul membuat es puter tanpa freezer. Percobaan itu bertujuan menjelaskan konsep titik lebur es pada materi suhu dan kalor. Alat dan bahannya mudah didapatkan. Misalnya, kaleng besar bekas biskuit, baskom, es batu, garam dapur, dan bahan es puter (gula, susu, santan, serta essen perasa).

             Dengan petunjuk kerja dan daftar pertanyaan yang telah disiapkan untuk membimbing, para siswa menemukan dan membuktikan konsep mengenai titik lebur es. Mereka akhirnya akan berpikir untuk membekukan es puter tersebut tanpa menggunakan freezer. Untuk membekukan es puter, diperlukan air bersuhu di bawah 0 derajat celcius yang diperoleh dari es batu yang diberi garam. Artinya, siswa akan paham, dengan adanya pemberian garam (untuk membekukan es puter), titik lebur es akan berubah dari 0 derajat menjadi di bawah 0 derajat. Mereka jadi paham titik lebur es dipengaruhi oleh kemurnian zat.

3. Namai
Setelah siswa melalui pengalaman belajar pada kompetensi dasar tertentu, mereka kita ajak untuk menulis di kertas, menamai apa saja yang telah mereka peroleh, apakah itu informasi, rumus, pemikiran, tempat dan sebagainya, ajak mereka untuk menempelkan nama-nama tersebut di dinding kamar tidurnya.
4. Demonstrasi
Setelah siswa mengalami belajar akan sesuatu, beri kesempatan kepada mereka untuk mendemonstrasikan kemampuannya, karena siswa akan mampu mengingat 90 % jika siswa itu mendengar, melihat dan melakukan. Melalui pengalaman belajar siswa akan mengerti dan mengetahui bahwa dia memiliki kemampuan dan informasi yang cukup.

5. Ulangi
                Pengulangan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa “Aku tahu bahwa aku tahu hari ini !”. Pengulangan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan konsep multi kecerdasan.

6. Rayakan
               Perayaan adalah ekspresi dari kelompok seseorang yang telah berhasil mengerjakan sesuatu tugas atau kewajiban dengan baik. Seperti muslim setelah menunaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh, mereka merayakan hari kemenangan dengan Iedul Fitri. Maka sudah selayaknya jika siswa sudah mengerjakan tugas dan kewajibannya dengan baik untuk dirayakan lewat : bertepuk tangan atau bernyanyi bersama-sama.
                Dari kerangka belajar mengajar dalam Quantum Teaching tersebut, ada empat ciri sebagai berikut :
1.Adanya unsur demokrasi dalam pengajaran.
Hal ini terlihat bahwa dalam Quantum Teaching terdapat unsur kesempatan yang luas kepada seluruh siswa untuk terlibat aktif dan partisipasi dalam tahapan-tahapan kajian terhadap suatu mata pelajaran.
2. Sebagai akibat dari ciri yang pertama, maka memungkinkan tergali dan terekspresikan seluruh potensi dan bakat yang terdapat pada diri si anak.
3. Adanya kepuasan pada diri si anak. Hal ini terlihat dari adanya pengakuan terhadap temuan dan kemampuan yang ditunjukkan oleh si anak, sehingga secara proporsional.
4. Adanya unsur pemantapan dalam menguasai materi atau suatu ketrampilan yang diajarkan. Hal ini terlihat dari adanya pengulangan terhadap sesuatu yang sudah dikuasai si anak.
5. Adanya unsur kemampuan pada seorang guru dalam merumuskan temuan yang dihasilkan si anak, dalam bentuk konsep, teori, model, dan sebagainya pada situasi baru.
Hakekat Quantum Learning
Quantum learning adalah seperangakat metode dan falsafah belajar yang telah terbukti efektif di sekolah dan bisnis bekerja untuk semua orang, dan segala usia. Prinsip quantum learning adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apapun memberikan sugesti positif maupun negatif. Pemercepatan belajar didefinisikan sebagai “memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan mengesankan, dengan upaya yang normal dan dibarengi dengan kegembiraan. Quantum learning mencakup aspek-aspek penting dalam program neurolinguistik(NLP), yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi. Quantum learning adalah gabungan yang sangat seimbang antara bekerja dan bermain, antara rangsangan internal dan eksternal, dan antara waktu yang dihabiskan di zona yang aman.
Beberapa Petunjuk Dalam Quantum Learning
  • Melihat sekilas
Sebelum membaca, lihat materi bacaan secara sekilas pada malam sebelumnya, dan lihat kembali catatan sebelum memulai pelajaran di sekolah.
  • “Inilah saatnya”
Manfaatkan setiap waktu, jadikan semua subjek menarik, dan bersikap kreatif.
  • Tempat belajar
Belajarlah di tempat dan pada waktu yang teratur.
  • Gunakan musik
Musik membantu belajar lebih banyak.
  • Istirahat
Setiap setengah jam lakukan istirahat 5 menit.
  • Rencanakan sebelumnya
Gunakan kalender untuk mempersiapkan ujian.
  • Berdiri dan duduk dengan tegak
Ketika memasuki ruangan, berjalanlah dengan tegak agar merasa yakin.
  • Kegagalan adalah umpan balik
Umpan balik adalah informasi yang diperlukan untuk mendapatkan keberhasilan.
  • Sikap
Kita dapat memperoleh lebih banyak daripada yang kita harapkan, kalau kita memusatkan pikiran kita.
Kelebihan Dan Kekurangan  Quantum Teaching

Kelebihan :
a. Memberikan kesempatan pada sisiwa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang dimiliki sisiwa sehingga sisiwa terlibat aktif dalam PBM.
b. Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu dan memecahkan masalah dan guru dapat lebih kreatif
c. Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari.
d. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa tidak ditentukan oleh guru.
e. Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
f. Membantu siwa bekerja dengan efektif dalam kelompok.
g. Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok.

Kekurangan :
a. Dalam pemilihan informasi atau materi dikelas didasarkan pada kebutuhan siswa padahal,dalam kelas itu tingkat kemampuan siswanya berbeda-beda sehinnga guru akan kesulitan dalam menetukan materi pelajaran karena tingkat pencapaianya siswa tadi tidak sama
b. Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam PBM
c. Dalam proses pembelajaran dengan model CTL akan nampak jelas antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan kurang, yang kemudian menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi siswa yang kurang kemampuannya
d. Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan CTL ini akan terus tertinggal dan sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena dalam model pembelajaran ini kesuksesan siswa tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri jadi siswa yang dengan baik mengikuti setiap pembelajaran dengan model ini tidak akan menunggu teman yang tertinggal dan mengalami kesulitan.
e. Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki dengan penggunaan model CTL ini.
f. Kemampuan setiap siswa berbeda-beda, dan siswa yang memiliki kemampuan intelektual tinggi namun sulit untuk mengapresiasikannya dalam bentuk lesan akan mengalami kesulitan sebab CTL ini lebih mengembangkan ketrampilan dan kemampuan soft skill daripada kemampuan intelektualnya.
g. Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan tidak merata.
h. Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi karena dalam CTL ini peran guru hanya sebagai pengarah dan pembimbing, karena lebih menuntut siswa untuk aktif dan berusaha sendiri mencari informasi, mengamati fakta dan menemukan pengetahuan-pengetahuan baru di lapangan
















PENUTUP

A. Kesimpulan

1.  Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Jadi Quantum Teaching adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar situasi belajar .

2. Azas Quantum Teaching adalah guru harus bisa memasuki dunia murid sebagai langkah awalnya
Ada beberapa prinsip Quantum Teaching yaitu :
a. Segalanya berbicara
b. Segalanya bertujuan
c. Pengalaman sebelum konsep
d. Akui setiap usaha
e. Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan

3. Menurut Dobbi Deporter , kerangka belajar mengajar dalam Quantum Teaching adalah : Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi, Rayakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar